Minggu ini aku sempat membaca status
Blackberry Messenger (BBM) seorang teman. Demikian ia men-
update statusnya, “I have died everyday waiting for you.” Dari pandangan pertama aku langsung jatuh cinta sama kalimat itu. Langsung deh aku tanya makna yang tersirat dan tersuratnya pada seorang teman yang bahasa Inggris-nya lebih jago daripada aku. Dia bilang kalimat itu berarti ‘aku seakan mati setiap hari untuk menunggumu’. Aku langsung berkaca-kaca. (Lebay! Wkwkwk....) Karena jatuh cinta pada kalimat ini, aku
tweet dia di
Twitter tanpa menulis sumbernya (soalnya abis baca apdetan status langsung lupa siapa tadi yang nulis. Wkwkwkwk....).
Beberapa hari berlalu. Hingga pada suatu hari, aku menemukan kalimat itu di status
Facebook seorang teman yang lain. Barulah aku tahu bahwa kalimat itu adalah bagian dari lirik lagu yang kesohor banget. (Ke mane aje guweh?)
Lagu tersebut dinyanyikan Christina Perri dan sempat menjadi
original soundtrack film “Breaking Dawn - part 1”. Pada nonton ga? Ga juga ga papa. Aku sih bangga walau ga nonton. Males juga nonton film bule. Novelnya aja aku males baca sih. Mana ga ada teman. Harus ke Jogja juga kalau mau nonton, kan di Wonosari ga ada bioskop. Aduh, curhat kepanjangan. Okeyh, fokus! Lagu tersebut berjudul "A Thousand Years". Lagu ini nge-
hits di pertengahan tahun 2012-2013
insyaAllah.
Ini yang namanya Christina Perri.
Christina Perry cinta banget sama Indonesia,
lihat aja dadanya di-Batik. Ahay!
Sebelum kita kulik lebih lanjut, mari kita simak dulu liriknya berikut ini.
"A Thousand Years"
(dari soundtrack "The Twilight Saga: Breaking Dawn - Part 1")
Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave?
How can I love when I'm afraid to fall?
But watching you stand alone,
All of my doubt suddenly goes away somehow.
One step closer
[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling, don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling, don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
One step closer
One step closer
[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
Nah, menurutku, setiap lagu memiliki makna di dalamnya. Apalagi kalau penciptanya memasukkan hatinya ke dalam lagu itu. Yang dimasukkan itu berupa perasaan dan pengalaman ya, bukan bumbu dapur dan sejenisnya. (Emang Chef Juna) Atau, pendengarnya memahami maknanya, merasakannya, dan memasukkan pengalamannya ke dalam lagu tersebut. Karena sesuatu yang dari hati bisa jadi jatuhnya ke hati pula. Demikian juga yang terjadi pada lagu ini. Lagu ini memiliki makna yang mendalam, apalagi bagi orang-orang yang terwakili perasaannya oleh lagu ini. Aw.... aw... aw...!
Baiklah, marilah kita bahas sedikit demi sedikit. Tentunya pembahasan ini bersifat subjektif. Sahabat-sahabat dapat memaknainya dengan cara dan rasa yang lain. Okeyh?!
Lagu ini bercerita tentang seseorang (bisa laki-laki ataupun perempuan) yang sedang jatuh cinta. Lihat saja pada baris pertama dan kedua bait pertama.
Heart beats fast. Colors and promises.
‘Jantung berdetak cepat. Warna-warna dan janji-janji’
Seseorang yang tengah jatuh cinta, jantungnya akan berdetak lebih kencang apalagi jika sedang berdekatan dengan seseorang yang dicintainya itu. Hidupnya juga semakin berwarna dan tanpa sadar dia sering mengungkapkan janji-janji terhadap dirinya sendiri jika suatu saat bisa mendapatkan hati seseorang yang dicintainya itu. Sayangnya, orang yang sedang jatuh cinta itu tidak berani mengungkapkan perasaannya karena takut cintanya bertepuk sebelah tangan.
How to be brave.
How can I love when I'm afraid to fall.
‘Bagaimana menjadi berani.
Bagaimana aku bisa mencintai jika aku takut jatuh.’
Namun, keraguannya lenyap setelah melihat pujaan hatinya mampu berdiri sendiri dan unik, berbeda dari orang lain yang pernah dikenalnya.
But watching you stand alone.
All of my doubt suddenly goes away somehow.
‘Tapi melihatmu berdiri sendiri.
Semua keraguanku tiba-tiba hilang entah ke mana.’
Akhirnya, dia semakin dekat dari waktu ke waktu dengan seseorang yang dicintainya itu.
One step closer.
‘Satu langkah lebih dekat.’
One Step Closer
Setiap hari dia menunggu orang yang dicintainya untuk mengungkapkan perasaan cintanya. Walaupun rasa tersebut kadang membuatnya seperti tidak ada di dunia ini (mati).
I have died everyday waiting for you.
Darling, don't be afraid I have loved you.
‘Setiap hari aku (seakan) mati karena menunggumu.
Sayang, jangan takut aku telah mencintaimu.’
Hal ini pun diungkapkan, bahwa dirinya akan mencintai kekasihnya selama seribu tahun. Seribu tahun ini menggantikan kata “selamanya”. Kalimat ini menyatakan bahwa cinta itu bukanlah cinta sesaat, melainkan cinta yang tak pernah berakhir.
For thousand years. I'll love you for a thousand years more.
‘Selama seribu tahun. Aku akan mencintaimu selama seribu tahun lagi.’
Hari demi hari berganti. Waktu tetap berjalan. Namun, cintanya tidak akan pernah berpaling kepada yang lain. Karena baginya, kecantikan dan keindahan hanya ada pada kekasihnya itu.
Time stand still. Beauty in all she is.
‘Waktu tetap berjalan. Semua keantikan ada pada dirinya.’
Karena itulah, dia akan memberanikan diri untuk mengungkapkan cintanya dan tidak akan membiarkan apapun menghalangi langkahnya.
I will brave. I will not let anything take away.
‘Aku akan berani. Aku tidak akan membiarkan apapun mengambil.’
Apapun yang ada di hadapannya tidak akan mampu mematahkan semangatnya. Setiap napas yang berhembus dan setiap waktu yang telah berjalan akan diperjuangkan untuk membuat kekasihnya menjadi lebih dekat dan mencintainya.
What standing in front of me. Every breath, every hour has come to this.
One step closer.
‘Apa yang ada di depanku. Setiap napas, setiap waktu yang telah berlalu.
Satu langkah lebih dekat.’
Karena selama ia yakin akan menemukan kekasihnya, itu pasti akan terjadi. Waktu telah membawa hatinya kepada kekasihnya.
And all along I believed. I would find you.
Time has brought your heart to me.
‘Dan selama aku percaya, aku akan menemukanmu.
Waktu telah membawa hatimu padaku.’
Ini karena ia telah mencintai kekasihnya selama seribu tahun sehingga tidak masalah untuk mencintainya seribu tahun lagi.
I have loved you for a thousand years.
I'll love you for a thousand years more.
‘Aku telah mencintaimu selama seribu tahun.
Aku akan mencintaimu selama seribu tahun lagi.’
Demikianlah pemaknaan untuk lirik lagu “A Thousand Years” milik Christina Perri. Dari sekelumit pembahasan di atas, tentu Sahabat-sahabat semakin memahami cerita dan makna dari lagu ini. Nah, apakah lagu ini kontekstual dengan cerita hidupmu, Kawan? Sanggupkah kamu menunggu seseorang hingga seribu tahun? Ough.... (Entah kenapa kepalaku jadi pening.)
Namun, satu hal yang penting adalah bagaimana kita mampu mencintai seseorang dan tidak pernah ragu atas perasaan yang kita miliki itu. Terus-menerus percaya dan mempertahankannya, itulah yang namanya setia. (Sok-sokan!)